Minggu, 07 Februari 2010

Misteri Kereta Hantu

pada saat Liburan kenaikan kelas beberapa tahun yg lalu , aku berkunjung ke rumah sepupuku, hani. Tempatnya di sebuah kota kecil bernama Stasiun Lama. Mengapa disebut demikian? Karena memang di sana ada stasiun kereta api yang berdiri sejak jaman Belanda.

Saat aku pertama tiba di kota sepupuku itu, yang pertama ingin kulihat adalah stasiun itu. Wah, ternyata hanya stasiun kereta api kecil yang sudah lama tak terawatt. Maklum stasiun keretanya sudah tidak dipakai.

“Bahkan sudah puluhan tahun rel kereta apinya tidak dipakai,” jelas Andri.

Stasiun kereta api tidak dipakai karena ada jalur lintasan kereta api baru yang lebih ramai, sehingga didirikan pula stasiun baru. Jarakanya sepuluh kilometer dari stasiun lama.

Saat tiba di rumah hani, aku juga baru tahu bahwa jalur kereta api yang lama tak begitu jauh letaknya. Hanya terseling oleh hamparan ladang tebu.

“Meskipun lintasan itu tidak dipakai, belakangan ini masyrakat resah oleh adanya kereta api hantu yang melintas di malam hari,” kata hani.

“Maksudmu?” Tanya heran.

“Iya, gyna. Harusnya kan rel kereta api itu tidak dipakai lagi. Tapi kalau malam kami kadang mendengar suara kereta api lalu melihatnya melintas, lalu menghilang,” kata hani.

Kok kedengarannya aneh ya?

Malamnya aku berusaha tidur tak nyanyak agar bias membuktikan kereta api hantu itu. Tapi sampai fajar aku tak mendengar suara apapun di luar selain bunyi katak dan serangga.

Keesokan harinya aku minta diantar melihat jalur kereta api. Ketika kuamati ternyata jalur itu belum rusak. Masih bias dilewati kereta.

“Lihat, ini ada ranting patah yang terlindas kereta mungkin dua malam lalu,” kata hani.

Aku memeriksanya. Iya betul.

“Bagaimana kalau kita susuri rel kereta ini?” ajakku.

“Ujung rel kereta ini buntu sampai di ujung sebuah gudang tua. Ayo kuantar melihatnya,” kata hani.

Kami pun berjalan. Lumayan jauh. Tapi tak terasa karena aku suka dengan pemandangan di sisi rel kereta. Ladang tebu dan juga palawija. Baulah menjelang gudang tua kami harus melewati semak belukar.

“Naaah!”

Aku terkejut karena tiba-tiba di depan kami muncul orang berpakaian compang-camping dan bertingkah aneh.

“Lariii!” ajak hani.

Aku ikut lari tak ketika tahu orang itu tidak mengejar aku berhenti. “Kenapa?”

“Dia orang gila. Namanya Pak hendra.”

Aku memerhatikan orang itu. Dia memang seperti orang gila. Tapi aku yakin dia tidak gila. Aku pun berbalik mendekati orang itu.

“Hallo, Pak hendra. Selamat pagi. Apa kabar?” sapaku.

Pak hendra tersenyum. “Kenapa kamu tidak takut seperti anak-anak lainnya?” Tanya Pak hendra.

“Karena Pak hendra orang baik.”

hani menghampiriku. Dia mulai berani mendekati Pak hani.

Akhirnya kami ngobrol. Pak hendra ternyata bukan orang gila seperti yang dituduh penduduk desa. Dia hanya tidak pernah memerhatikan penampilannya. Sebenarnya dia dulunya seorang insinyur, tapi suatu hari ia dan keluarganya kecelakaan di lintasan kereta api. Semua keluarganya meninggal. Hanya Pak hendra yang selamat. Pak hendra jadi stress. Untunglah tak lama.

“Setelah itu saya banyak membuat penelitian. Saya sedang membuat kereta api yang aman buat pengendara mobil juga,” kata Pak hendra.

hani pasti tidak percaya. Dipikirnya pasti Pak hendra menghayal. Tapi aku percaya.

“Tempat percobaan Pak hendra di mana?” tanyaku.

“Di gudang tua itu. Ayo ikut bapak,” ajak Pak hendra.

Kami pun mengikuti Pak hendra. Ketika masuk gudang, aku takjub melihat sebuah lokomotif yang sepertinya masih bias dijalankan.

“Kadang kalau malam, bapak melakukan test dengan lokomotif ini untuk percobaan. Soalnya kalau malam banyak yang jalan-jalan di rel kereta lama itu,” jelas Pak hendra.

Ooooh, sekarang sudah jelas. Jadi kereta api hantu itu tidak ada. Yang ada adalah lokomotif percobaab Pak hendra. hani juga tersenyum, baru menyadari perkiraannya keliru.

Akhirnya aku banyak bertanya pada Pak hendra tentang kereta api. Pengetahun Pak hendra sangat luas. Pantas saja kalau dia sibuk meneliti.


Setelah lama berbincang aku dan hani pulang. Sekarang kami tidak perlu takut dan penasaran dengan kereta api hantu lagi. karna,Itu bukan hantu kok!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar